Fundamental Analysis

Step #5 Analisa Fundamental – Return on Equity

Teman pembaca bisa langsung praktik dalam setiap artikel analisis Fundamental, dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Masuk ke website www.idx.co.id
  • Pilih perusahaan tercatat lalu klik Laporan Keuangan atau Laporan Tahunan
  • Masukan kode perusahaan, tahun dan periode
  • Klik tombol cari dan open pdf

Untuk artikel kali ini penulis ingin menganalisa perusahaan Unilever (UNVR) menggunakan Laporan Tahunan 2016.

Untuk teman pembaca yang ingin membaca artikel ini, sebaiknya baca dulu artikel saya sebelumnya:


 

Dalam Analisa Fundamental yang kelima ini saya akan membahas tentang Return on Equity (ROE).

Sebelum mulai pembahasan ROE, saya ingin teman-teman menjawab pertanyaan saya terlebih dahulu:

“Bayangkan apabila anda ditawari untuk menjadi investor oleh 2 perusahaan yang sama-sama menjual mie instan. Perusahaan A membutuhkan modal sebesar 100 juta rupiah dengan return setiap tahunnya 20 juta rupiah. Perusahaan B membutuhkan modal yang sama sebesar 100 juta rupiah, dan return setiap tahunnya 50 juta rupiah. Nah teman-teman pilih yang mana?”

Tentunya kita pasti memilih Perusahaan B, dimana dalam jangka waktu 2 tahun kita sudah bisa balik modal. Sebenarnya dalam menjawab pertanyaan di atas, teman-teman telah mempraktikan rasio ROE yang akan kita bahas nanti. Mari kita lanjut ke pembahasan mengenai ROE ini sendiri.

ROE adalah rasio yang menunjukan imbal hasil keuntungan yang dihasilkan perusahaan, berdasarkan modalnya. Cara mendapatkan ROE adalah membagi Laba Bersih dengan Ekuitasnya. Semakin besar ROE berarti perusahaan tersebut semakin efektif menggunakan modalnya untuk mencetak keuntungan (which is very good).

Mari kita menghitung Perusahaan A dan B di atas

ROE A = Laba Bersih / Ekuitas * 100%                                                                                                                                            = 20 / 100 * 100% = 20%

ROE B = Laba Bersih / Ekuitas * 100%                                                                                                                                            = 50 / 100 * 100% = 50%

Jika sebuah perusahaan memiliki ROE 20% apa artinya? itu artinya perusahaan mencetak laba sebesar 20% dari modal awal yang disetor oleh pemilik perusahaan terebut. Sehingga setelah 5 tahun perusahaan tersebut akan Break Even Point (BEP). Begitupun dengan ROE 50% berarti perusahaan akan BEP dalam waktu 2 tahun.

Standar ROE saya sendiri adalah 15%, why? alasannya karena ketika kita membeli saham, berarti kita membeli bisnisnya. Apakah anda mau memiliki perusahaan yang memiliki return hanya 6% setahun, sedangkan anda bisa mendepositokan uang anda di bank dengan bunga 7% setahun?

 

Mari kita Studi Kasus perusahaan UNVR, saya harap teman-teman ikut membaca LT dari UNVR:

www.unilever.com

Berdasarkan LT UNVR tahun 2016 kita bisa melihat ROE Unilever sangat tinggi yaitu sebesar 134,1%. Sehingga menurut saya saham ini layak untuk dikoleksi, tetapi tunggu dulu. Untuk meminimalisir risiko saya sangat menyarankan agar kita lebih cermat menganalisa ROE sebuah perusahaan. Bagaimana caranya? letsgo!

CERMAT DALAM MEMILIH PERUSAHAAN:

ROE yang Konsisten

Kenapa Konsisten? itu berarti perusahaan dapat mempertahankan labanya. Teman-teman juga perlu memperhatikan apabila sebuah perusahaan memiliki lonjakan ROE yang sangat tinggi hanya dalam 1 periode tertentu. Kita harus analisis dari mana pendapatan perusahaan tersebut, yang menyebabkan ROE menjadi tinggi. Saya sering kali melihat bahwa perusahaan ROEnya menjadi tinggi, tetapi hasil dari menjual asetnya yang digunakan untuk menghasilkan laba. Sehingga untuk tahun kedepannya biasanya akan membukukan laba yang lebi kecil dibandingkan tahun ini. Selain itu juga ROE yang konsisten ini tidak bisa diaplikasikan terhadap perusahaan komoditas.

www.idx.co.id

Berdasarkan data di atas, ROE UNVR sangatlah stabil dimana ROEnya selalu berada di atas 150%.

 

Net Profit Margin yang Tinggi

Oke, langkah kedua adalah memiliki Net Profit Margin (NPM) yang tinggi. Fungsi dari NPM adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih.

NPM sendiri rumusnya = Net Profit / Revenue

Semakin tinggi NPM itu berarti semakin bagus karena berarti perusahaan memiliki marjin yang tinggi. Dengan NPM yang tinggi sebuah perusahaan lebih bisa mempertahankan ROEnya. Perusahaan dengan NPM yang rendah tentunya tidak bisa bermain di harga produk/jasanya. Situasi yang mungkin terjadi terhadap perusahaan yang memiliki NPM yang rendah kira-kira seperti ini:

Anggaplah ada 2 buah Perusahaan mie instan. Perusahaan A memiliki NPM sebesar 10% dan perusahaan B memiliki NPM sebesar 2%. Tiba-tiba terjadi krisis ekonomi, karena penjualan yang terus menurun kedua perusahaan tersebut terpaksa harus memangkas harga produknya yang menyebabkan NPM kedua perusahaan tersebut turun sebesar 5%. Perusahaan A dengan margin 10% masih tetap untung karena memiliki NPM 5%, tetapi Perusahaan B dengan margin 2% akan babak belur, dimana NPM menjadi -3%. Bayangkan saja apabila anda berinvestasi di perusahaan B, semakin banyak perusahaan tersebut menjual produknya berarti perusahaan tersebut semakin merugi.

 

Dari data di atas kita bisa melihat bahwa profit margin dari UNVR juga tinggi, serta stabil dimana UNVR bisa mempertahankan NPM di atas 16% setiap tahunnya. Nah berdasarkan analisa saham yang telah kita singgung di atas, kita bisa menilai bahwa UNVR adalah perusahaan yang bagus dimana memiliki ROE yang tinggi, stabil serta memiliki NPM yang cukup tinggi juga.

Berhubung yang kita bahas di atas adalah cara menganalisa perusahaan yang bagus atau jelek. Sepertinya sudah jelas bahwa UNVR ini perusahaan yang ga cuma bagus, tapi sangat bagus! Tetapi teman-teman perlu hati-hati karena sebagai Value Investor, pertanyaan berikutnya adalah apakah kita layak membeli perusahaan UNVR di harga pada saat ini? 🙂

 

Saya akhiri pembahasan analisa fundamental #5 ini sampai disini. Semoga teman-teman mendapatkan pencerahan dari artikel yang saya tulis. See you in #AnalisaFundamental 6 – Margin of Safety. Goodluck and Happy Investing 🙂

Tagged

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →