Fundamental Analysis

Step #3 Analisa Fundamental – Price to Earning Ratio

Teman pembaca bisa langsung praktik dalam setiap artikel analisis Fundamental, dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Masuk ke website www.idx.co.id
  • Pilih perusahaan tercatat lalu klik Laporan Keuangan atau Laporan Tahunan
  • Masukan kode perusahaan, tahun dan periode
  • Klik tombol cari dan open pdf

Untuk artikel kali ini penulis ingin menganalisa 2 perusahaan Konstruksi BUMN yang menurut saya paling menarik, yaitu, WSKT (Waskita Karya) dan  PTPP (PP Konstruksi) menggunakan Laporan Keuangan Tahunan 2016 dan Laporan Tahunan 2016


 

Buat teman-teman yang ingin membaca artikel ini, sebaiknya baca dlu artikel saya sebelumnya http://zomiwijaya.com/step-1-analisa-fundamental/ dan http://zomiwijaya.com/step-2-analisa-fundamental/.

Di artikel kali ini saya ingin mulai membahas tentang rasio-rasio keuangan dalam menilai sebuah saham apakah saham tersebut murah (Under Value) atau mahal (Over Value) dan apakah perusahaan tersebut bertumbuh dengan cepat (Fast Growers) atau bertumbuh dengan lambat (Slow Growers). Rasio yang saya bahas kali ini adalah Earning per Share (EPS), Price to Earning Ratio (PER) dan Price/Earnings to Growth Ratio (PEG).

Oke, mari kita bahas satu-satu:

Earning per Share

EPS = Net Income / Share outstanding

Rasio EPS digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Semakin besar rasio ini akan semakin baik. EPS merupakan salah satu rasio penting yang akan kita gunakan untuk menghitung PER dan PEG. EPS yang bertumbuh setiap tahunnya berarti perusahaan tersebut sedang berkembang.

Mari Kita Melihat dan Menghitung EPS dari PTPP dan WSKT

Laporang Keuangan 2017 PTPP:

PTPP
PTPP

Laporan Keuangan 2017 WSKT:

WSKT
WSKT

Dari data di atas kita mengetahui bahwa

  • Jumlah Saham Beredar PTPP = 6.199.897.354
  • Laba Bersih PTPP = 1.023.369.469.788
  • Sehingga EPS dari PTPP = Net Income / Share Outstanding
    • EPS = 165,06
  • Jumlah Saham Beredar WSKT = 13.573.280.580
  • Laba Bersih WSKT = 1.713.260.616.725
  • Sehingga EPS dari WSKT = Net Income / Share Outstanding
    • EPS = 126,22

Data EPS ini sangatlah penting, karena data ini akan kita kembangkan lebih dalam untuk menghitung rasio Price to Earning Ratio dan Price / Earning Growth Ratio.

 

Price to Earning Ratio

PER = Harga Saham / EPS

PER digunakan untuk menganalisa apakah saham saat ini dihargai mahal (Over Value) atau dihargai murah (Under Value). Pada umumnya perusahaan yang murah adalan perusahaan yang memiliki PER < 10.

PER adalah salah satu rasio yang paling sering dipakai dalam analisis fundamental. Dimana di rasio ini kita membandingkan harga pada saat ini dengan laba per saham. Saham dengan PER 20x memberikan informasi kepada kita bahwa berdasarkan harga yang kita beli, dibutuhkan waktu 20 tahun untuk mengembalikan modal pembelian kita (jika diasumsikan di masa mendatang tidak ada pertumbuhan laba). Langkah paling bijak adalah menggunakan PER untuk membandingkan saham yang ada di dalam satu sektor seperti yang sedang kita lakukan, yaitu membandingkan perusahaan di industri Jasa Konstruksi.

PER yang semakin tinggi mengindikasikan harganya saat ini mahal, PER rendah berarti harga pada saat ini murah. Tetapi hati-hati dengan PER negatif, berarti perusahaan tersebut merugi. Mari kita menghitung PER dari perusahaan PTPP dan WSKT:

  • PER PTPP = Harga Saham saat ini / EPS
    • PER  = 3310 / 165,06
    • PER  = 20,05x
  • PER WSKT = harga Saham saat ini / EPS
    • PER = 2370 / 126,22
    • PER = 18,77x

Dari data di atas kita melihat bahwa WSKT memiliki valuasi yang lebih murah di bandingkan PTPP.

Alangkah baiknya apabila kita menggali lebih dalam tentang PER perusahaan dengan memperhatikan PEG.

 

Price / Earning Growth Ratio

PEG = PER / EPS Growth

PEG digunakan untuk menganalisa apakah saham murah atau mahal dan bertumbuh atau tidak.

PEG sendiri merupakan rasio rahasia yang digunakan oleh seorang investor terkenal yaitu Peter Lynch, yang banyak dibahas di dalam bukunya, yaitu One Up on Wallstreet. PEG adalah pengembangan dari PER, dimana kita mengkombinasikan pertumbuhan EPS dan PER perusahaan.

Dalam banyak kasus menganalisa saham, biasanya perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan memiliki PER yang tinggi juga. PER tinggi menyebabkan saham terlihat mahal dibanding perusahaan sejenis, padahal belum tentu perusahaan yang memiliki PER lebih rendah itu lebih baik. Karena itu dengan PEG ini dimana PER dibagi dengan tingkat pertumbuhan EPS akan menghasilkan rasio yang lebih rasional untuk membandingkan perusahaan tersebut.

Sama seperti PER, semakin kecil rasio PEG berarti perusahaan tersebut semakin murah. Selain murah, berarti perusahaan juga sedang bertumbuh.

Mari kita lihat PEG dari PTPP dan WSKT menggunakan rumus excel:

 

Okey, kenapa saya kasih hasil langsung? karena ngitung PEG lumayan ribet kalo saya jelasin 1-1 melalui artikel di website. Tapi saya akan memberi langkah-langkah cara menghitungnya:

  1. Teman-teman buka laporan tahunan perusahaan terbaru. Cari kata kunci laba per saham (EPS) biasanya perusahaan menyediakan data EPS 5 tahun terakhir di laporan tahunan, kalau tidak ada terpaksa teman harus menghitung sendiri EPS 5 tahun terakhir dari laporan keuangan perusahaan terdahulu.
  2. Untuk menghitung Growth EPS  = {[EPS (t) – EPS (t-1)] / EPS (t)} * 100%
  3. Untuk menghitung Growth EPS 5 tahun
    • EPS Growth = (Growth EPS (t) + Growth EPS (t-1) + Growth EPS (t-2) + Growth EPS (t-3) + Growth EPS (t-4)) / 5
  4. Setelah mendapatkan hasilnya teman bisa langsung menggunakan rumus PEG = Current PER / EPS Growth
  5. Langkah bijak terakhir adalah mencari perusahaan yang memiliki PEG < 1, dan membandingkan PEG dengan perusahaan sejenisnya.

 

Back to topic, jika kita melihat hasil di atas kita akan melihat bahwa PEG dari WSKT lebih bagus (karena lebih kecil) dibandingkan PTPP, yang berarti perkembangan WSKT lebih pesat. Kebetulan dalam 2 saham di atas baik PER maupun PEG perusahaan WSKT lebih kecil dibandingkan PTPP. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa harga saham WSKT lebih murah dibandingkan PTPP. Tetapi dalam satu kasus teman-teman akan menemukan dimana perusahaan memiliki PER rendah dengan PEG tinggi, dan kompetitornya memiliki PER tinggi dengan PEG rendah.

Menurut Peter Lynch sendiri, lebih baik memilih saham dengan PEG yang lebih rendah walaupun PERnya lebih tinggi. Nah bagaimana menurut teman-teman mendengar pendapat Peter Lynch? 🙂

 

Oke, untuk pembahasan Fundamental Analysis #3 sampai disini dulu, tunggu artikel saya selanjutnya tentang Fundamental Analysis #4!

Untuk teman-teman yang telah menyimak artikel saya, jika ada yang ingin bertanya lebih dalam tentang 3 rasio di atas. Teman-teman boleh bertanya langsung ke penulis, di Profile & Contact. Semoga teman-teman mendapatkan ilmu dari artikel ini, hehe. Good Luck and Happy Investing Guys ! 🙂

Tagged ,

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →

6 thoughts on “Step #3 Analisa Fundamental – Price to Earning Ratio

  1. Find the long-term growth rate (say, Company X’s is 12 percent), add the dividend yield (Company X pays 3 percent), and divide by the p/e ratio (Company X’s is 10). 12 plus 3 divided by 10 is 1.5.”

    “Less than a 1 is poor, and a 1.5 is okay, but what you’re really looking for is a 2 or better. A company with a 15 percent growth rate, a 3 percent dividend, and a p/e of 6 would have a fabulous 3.”

    Gue jadi bingung, yang bener mana. Peter lynch atau lu

    1. Esensinya sama Pak Fajar mencari perusahaan yang pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan p/e rationya,

      Rumus yang saya gunakan adalah PEG = PER / Eps Growth, tanpa memperhitungkan dividend yield. Dimana semakin kecil semakin undervalue

      Sedangkan di buku One up on wall street, rumus yang digunakan PEG = (Eps Growth + Div. Yield) / PER, perhatikan bahwa yang berbeda disini PERnya digunakan sebagai bilangan pembagi. Sehingga apabila di rumus yang saya gunakan semakin kecil semakin bagus, di rumus ini otomatis hasil yang semakin besar rasionya malah semakin bagus.

      Semoga membantu Pak Fajar

  2. sore pak zomi, saya mau bertanya, apakah untuk mencari rasio PEG harus 5 tahun ?

Comments are closed.