Stock Analysis

Bukit Asam (PTBA) – Work-out Stock Opportunity

Pada artikel sebelumnya yang berjudul Lesson to Learn from Buffett Partnership Annual Letter 1957. Kita telah mempelajari bahwa seorang Warren Buffett ketika awal berinvestasi, mengkategorikan sahamnya menjadi dua jenis. Pertama, dinamakan value stocks seperti yang sering kali kita bahas. Dan kedua, bernama work-out stocks, yang pergerakan harga sahamnya dipengaruhi oleh aksi korporasi tertentu, seperti merger, akuisisi, tender offer, spin-off, hingga yang akan kita bahas lebih dalam kali ini adalah potensi pembagian dividen. So yeap, sesuai dengan judul artikel di atas, emiten yang akan kita jadikan contoh kali ini adalah Bukit Asam (PTBA), salah satu perusahaan batu-bara terbesar di Indonesia.

Corporate Action – Dividend

Okey, sebelum kita masuk ke pembahasan utama terkait dividen PTBA. Alangkah baiknya, teman pembaca memahami apa itu dividen, termasuk istilah-istilah penting dalam aksi korporasi dividen terlebih dahulu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), dividen adalah sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebuah perseroan. Dan perlu diketahui, dari total lebih dari 800 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak semuanya membagikan dividen. Misalnya untuk perusahaan yang rugi, umumnya mereka tidak membagikan dividen. Sebaliknya bagi perusahaan yang untung, didukung dengan good corporate governance yang baik, manajemen perusahaan dapat membagikan dividen rutin setiap tahunnya, bahkan mencapai lebih dari satu kali dalam satu tahun (disebut juga dividen interim).

Nah, dalam memahami dividen dan potensi keuntungannya, sangat penting bagi seorang investor untuk mengetahui istilah-istilah dari aksi korporasi tersebut. Diantaranya yang menurut penulis terpenting adalah:

  1. Eearning per Share (EPS)
    • EPS merupakan hasil dari laba bersih perusahaan, dibagi jumlah saham yang beredar. Dengan kata lain, EPS merupakan hak keuntungan yang dimiliki pemegang saham atas setiap lembar yang dimilikinya. Misalkan perusahaan A membukukan keuntungan 1 triliun, dengan jumlah saham beredar 1 miliar lembar, maka untuk setiap lembarnya memiliki hak keuntungan sebesar 1.000 rupiah (1 triliun / 1 miliar)
  2. Dividen Payout Ratio (DPR)
    • Pada umumnya sebuah perusahaan yang membukukan keuntungan, tidak membagikan seluruh labanya menjadi dividen kepada pemegang sahamnya. Biasanya sebagian dari laba tersebut direinvestasi oleh perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha, modal kerja, pembayaran hutang, pencadangan, dan lain sebagainya. Sehingga katakanlah dari contoh perusahaan A di atas, laba yang dibagikan kepada pemegang saham hanya 500 miliar, atau 50% dari labanya (500 miliar / 1 triliun). Dan angka 50% ini-lah yang disebut dengan DPR.
  3. Dividen per Share (DPS)
    • Setelah kita mengetahui EPS dan DPR, maka kita bisa menghitung DPS dengan cara mengalikan EPS dan DPR (EPS x DPR). Dalam kasus perusahaan A, berarti DPS-nya sebesar 500 rupiah (1.000 x 50%).
  4. Imbal Hasil Dividen (Dividend Yield / DY)
    • Konsep imbal hasil dividen mirip seperti jika teman-teman berinvestasi di deposito atau obligasi. Sebelum kita menaruh dana di deposito, pasti kita akan menanyakan dahulu berapa besar bank akan memberikan bunga simpanan ke kita. Katakanlah Bank tersebut hanya menawarkan bunga 3%, tentu saja tidak cukup menarik, karena inflasi saja sudah 5% lebih. Tapi bagaimana jika di atas 5%? Mungkin masih bisa kita pertimbangkan. Sama halnya dengan dividen saham, kita perlu mengetahui imbal hasil secara persentase, dengan cara membandingkan DPS dengan harga sahamnya. Sebagai contoh, andaikata perusahaan A di atas dengan DPS 500 rupiah, harga sahamnya di 45.000, artinya yieldnya hanya 1,1% (500 / 45.000) alias tidak cukup menarik. Tapi kalau harga saham A hanya di sekitar 3.500, maka yieldnya menjadi 14,3% (500 / 3.500) tentu sangat menarik.
  5. Jadwal Dividen
    • Terakhir, kita juga perlu mengetahui istilah jadwal pembagian dividen emiten. Ada dua istilah penting yang perlu teman-teman ketahui, pertama dinamakan Cum Date, atau tanggal di mana kita wajib memegang saham perusahaan hingga penutupan perdagangan bursa agar berhak memperoleh dividen. Kedua, dinamakan Payment Date, tanggal dana pembagian dividen akan masuk ke rekening kita. Misalkan berdasarkan RUPS, perusahaan A membagikan dividen dengan putusan Cum Date: 3 April 2023 dengan Payment Date: 20 April 2023. Maka tidak peduli apabila teman-teman baru beli sahamnya di tanggal 3 April 2023, dengan catatan kita tetap memegang sahamnya hingga penutupan market, maka kita berhak memperoleh dividen perusahaan A yang akan dibayarkan pada tanggal 20 April 2023 nanti.

Oh iya, sedikit tambahan informasi. Untuk pembagian dividen sendiri jadwalnya sangat beragam, ada yang rutin membagikan di awal tahun, namun ada juga yang biasanya baru bagi di pertengahan atau akhir tahun. Namun demikian, biasanya tempo/jadwal pembagian satu emiten tertentu dapat kita prediksi perkiraan jadwalnya. Okey, setelah kita memahami apa itu dividen, dan istilah-istilah pentingnya. Tugas kita berikutnya adalah mengumpulkan informasi EPS, DPR, DPS, perkiraan Yield beserta jadwal pembagian dividen PTBA untuk tahun 2023. Let’s go:

Gathering all the Information

Hingga artikel ini ditulis, PTBA belum merilis Laporan Keuangan (LK) Q4-2022 yang telah diauditnya. Namun demikian berdasarkan kinerja hingga Q3-2022, diketahui apabila laba perusahaan sebesar 10 triliun, dan dengan jumlah saham beredar sebanyak 11,5 miliar, maka diperoleh EPS sekitar 868 rupiah untuk setiap lembarnya. Dikarenakan masih terdapat satu kuartal terakhir yang belum kita ketahui berapa besar labanya, maka rumus sederhananya kita dapat mengestimasi dengan menyetahunkan EPS PTBA, yang hasilnya sebesar 1.157 rupiah per lembarnya (868 x 4 / 3).

Rasio Dividen PTBA 2011-2021. Sumber: LK PTBA 2011-2021, diolah

Untuk DPR, teman-teman bisa mengambil data rata-rata pembagian dividen 10 tahun terakhir. Di mana berdasarkan data di atas, didapatkan kesimpulan bahwa dalam periode tersebut, PTBA tidak pernah absen membagikan dividen. Berikutnya, apabila kita menjumlahkan rasio DPR perseroan dalam 10 tahun terakhir, lalu di rata-rata, maka akan ditemukan rasio DPR sebesar 59,2%. Tetapi patut diperhatikan, apabila DPR perseroan memiliki kisaran paling kecil 33% hingga paling besar 100%, sehingga DPR PTBA nantinya tidak menutup kemungkinan di bawah ataupun di atas dari rata-ratanya 10 tahun terakhir.

Setelah kita mengetahui EPS dan DPR PTBA, maka kita menemukan bahwa DPS perseroan sebesar 685/lembarnya (1157 x 59,2%). Dan itu artinya jika harga saham PTBA per tanggal 25 Februari 2023 ketika artikel ini ditulis berada di level 3.660, maka Dividend Yield-nya mencapai 18,7%, alias relatif lebih tinggi dibandingkan deposito, obligasi atau bahkan imbal hasil yang ditawarkan oleh koperasi-koperasi bodong.

Terakhir, apabila teman-teman menelisik jadwal pembagian dividen PTBA sendiri, berkisar antara bulan April paling cepatnya, sampai bulan Juni akhir paling telatnya. Dikarenakan pertama PTBA wajib mempublikasikan LK Q4-2022 audit terlebih dahulu, dengan deadline di akhir bulan Maret 2023, kemudian harus dilanjut dengan proses Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menentukan penggunaan laba perseroan.

Work-out Stocks are not Risk Free

Alangkah bijaknya, apabila kita tidak melihat sebuah saham dari sisi potensi profitnya saja, akan tetapi dari sisi risikonya juga. Thus, meski disampaikan apabila potensi dividen PTBA sangat tinggi, namun demikian perlu teman-teman ketahui bahwa ada risiko yang menaunginya, yang diantaranya:

  1. Seperti yang disampaikan di atas bahwa jadwal pembagian dividen PTBA paling cepat bulan April atau setelat-telatnya di bulan Juni akhir. Dan selama periode tersebut kita tidak mengetahui arah pergerakan harga komoditas batu-bara. Apabila terjadi penurunan ekstrim, maka tidak menutup kemungkinan harga saham PTBA bisa turut terkoreksi secara signifikan.
  2. Terjadinya conflict of interest antara pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas, untuk melangsungkan target pengembangan energi hijau. Sehingga alih-alih laba PTBA yang seharusnya dapat dibagikan menjadi dividen, dapat pemerintah (dalam hal ini melalui Kementerian BUMN) gunakan, misalnya untuk membeli PLTU dengan skema pensiun dini yang dimiliki Perusahaan Listrik Negara, guna menekan emisi karbon sekaligus mengurangi beban keuangan PLN
Perbandingan Harga Newcastle Coal dan PTBA. Sumber: Tradingview.com

Kabar baiknya, ada sedikit informasi positif dari target pemerintah yang menetapkan target dividen BUMN yang naik dari 39,7 triliun pada tahun 2022, menjadi 49,1 triliun di tahun 2023. Bahkan Om Erick Thohir sempat menyinggung, apabila BUMN tahun ini berpotensi membagikan dividen dengan nilai lebih dari 60 triliun. Di samping itu, sejatinya apabila kita membandingkan Harga Batubara Acuan (HBA) saat ini, masih jauh lebih tinggi dibandingkan biaya produksi batu-bara PTBA yang di kisaran $35/mt.

So, bagaimana strateginya sekarang? Yang paling pertama perlu penulis ingatkan, teman-teman pembaca jangan menelan informasi di atas mentah-mentah, lakukanlah analisis mendalam secara independen terlebih dahulu. Kemudian bandingkan dengan emiten batu-bara lainnya, misalnya dengan ADRO, ITMG, INDY, MBAP atau emiten lainnya yang rutin membagikan dividen besar.

Berikutnya, apabila teman-teman telah melakukan analisis dan tertarik dengan salah satu emiten batu-bara atau dalam hal ini PTBA secara khusus, dapat melakukan money management. Caranya dengan melakukan pembelian secara bertahap sambil menunggu periode pengunguman RUPS pembagian dividennya nanti. Katakanlah, kita masuk 5% dari total portofolio terlebih dahulu, apabila memang terjadi koreksi terhadap saham yang kita incar, teman-teman dapat meningkatkan porsi/bobot saham tersebut, karena semakin rendah harga saham tertentu, otomatis risiko investasi kita juga semakin rendah.

Terakhir, untuk kategori saham work-out stocks terutama saham siklikal seperti batu-bara yang bukan termasuk kategori hold forever, keputusan menentukan timing keluar sama penting (atau bahkan lebih penting?) dibandingkan timing masuknya. Nah, untuk tips yang terakhir ini mungkin pembaca dapat sharing kapan waktu yang tepat keluar di saham-saham batubara?

.

Artikelnya kita akhir sampai di sini. Semoga teman-teman pembaca mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari sedikit coret-coretan di atas. Pada artikel berikutnya, kita akan membahas mengenai surat tahunan Buffett Partnership tahun 1958. Disclaimer is always on, happy analysis and good luck!

.

Special Situations are the happy hunting grounds for the simon-pure analyst who prefers to deal with the future in terms of specific, measurable developments rather than general anticipations. – Benjamin Graham

Tagged , , , ,

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →

1 thought on “Bukit Asam (PTBA) – Work-out Stock Opportunity

  1. bagus sekali ko pemabahsanya singkat dan jelas.. Kalau bole request ko nextnya bahasa emiten emas dong ko bagiamana cara analisa perusahaanya dan valuasi perusahaanya. mengingat kondisi us yang sedang kacau kemungkinan besar akan melemhakan usd dan orang” jadi pindah ke emas sebagai safe haven. terima kasih ko

Comments are closed.