Stock Analysis

Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) : #1 Kretek Cigarettes

 

www.sampoerna.com

 

Oke, saya mau sekedar mengingatkan kembali sebelum ngomong panjang lebar tentang HMSP. Ketika kita membeli saham, walaupun hanya 1 atau 2 lembar perusahaan. Hal ini menjadikan kita sebagai pemilik (sebagian) bisnis dari perusahaan ini. HMSP sendiri bukanlah saham syariah dan dimana ketika kita membeli saham HMSP kita juga berati ikut serta dalam penjualan rokok di Indonesia, sehingga apabila teman-teman hanya ingin berinvestasi di saham syariah atau enggan berinvestasi di perusahaan rokok. Gak apa-apa teman bisa belajar cara menganalisa perusahaan tanpa harus berinvestasi di perusahaan ini, hehehe. So, langsung aja kita bahas tentang HMSP ini!

 

www.idx.co.id

 

Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) adalah perusahaan lokal yang telah diakuisisi oleh Philip Morris dari Belanda pada tahun 2015 silam. Dimana kompisisi kepemilikan saham PT. Philip Morris Indonesia adalah 92,5% dan sisanya 7,5% dimiliki oleh publik. HMSP adalah perusahaan yang bergerak di beberapa sektor seperti Property Development, Trading, Ekspedisi, dan yang paling utama adalah Perdagangan Rokok. Di tahun 2016 perusahaan Sampoerna mencatatkan hasil yang gemilang, dimana laba bersih HMSP sendiri meningkat 21% YoY. Lantas apakah HMSP ini layak untuk dikoleksi sekarang?

Oke, mari kita bahas 1-1 tentang HMSP:

Qualitative Analysis

HMSP sendiri merupakan saham defensive, dimana perusahaan ini bisa dibilang cukup kebal krisis. Kok bisa? maksudnya gimana? gini-gini jadi saham defensive itu lebih kuat dibanding saham lainnya ketika situasi ekonomi memburuk. Nah, menurut survei yang pernah saya baca juga ketika sikon ekonomi memburuk orang-orang tidak mengirit menghisap rokok, melainkan meningkatkan intensitas mengkonsumsi rokok (mungkin bukan sebat lagi tapi duabat, tigabat dst.). Sehingga untuk teman-teman yang ingin mengoleksi defensive stock dalam portofolio, bisa mempertimbangkan perusahaan ini.

Selain sebagai defensive stock, HMSP juga memiliki Competitive Advantage, yaitu Intangible Asset dan Network Economics. Jika kita lihat merek-merek produk dari HMSP ini seperti Sampoerna Mild, Marlboro dan Dji Sam Soe memiliki brand image yang kuat. Merek tersebut menurut analisa lapangan saya adalah merek yang paling dominan di antara perokok di Indonesia, bahkan merek Sampoerna Mild dicap sebagai rokok kretek nomor 1 di dunia! Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah luasnya jaringan yang dimiliki oleh HMSP, dimana semua orang bisa dengan mudah mendapatkan produk rokok ini, baik di supermarket hingga warung-warung kecil dimanapun kita berada. Teman-teman yang sering berpergian di Indonesia boleh cek sendiri, pasti tidak akan sulit untuk menemukan rokok seperti Sampoerna dan Marlboro walaupun ke daerah-daerah yang terpelosok. Setelah pembahasan Qualitative Analysis saya ingin membahas tentang isi dari laporan keuangan HMSP ini.

Quantitative Analysis

Dari 2 data di atas sudah sangat cukup untuk menganalisa saham HMSP ini apakah layak untuk dikoleksi atau tidak, saya akan menganalisa berurutan berdasarkan Fundamental Analysis yang biasa saya bahas di artikel-artikel sebelumnya.

Laba Bersih

Jika kita lihat laba bersih (Tertulis laba yang dapat didistribusikan kepada entitas induk) tidak selalu naik tetapi selalu positif dan cenderung meningkat, yang diikuti penjualan yang meningkat. Sehingga untuk langkah analisa awal perusahaan ini perusahaan yang bisa dibilang cukup bagus.

Selanjutnya mari kita lihat gambar di atas tentang Total Industri Rokok. Pangsa Pasar Industri ini menurun sebesar 1,4%, dan khususnya HMSP sendiri pasarnya turun sebesar 0,9%. Hal ini disebabkan karena perlambatan ekonomi dan dampak kenaikan harga rokok yang dipicu oleh kenaikan cukai cukup berpengaruh terhadap Industri ini. Tetapi untuk jangka panjang prospek industri rokok sendiri masih dibilang bagus jika mengukur pertumbuhan penduduk Indonesia sendiri.

Hutang

Apakah hutang dari HMSP konservatif? saya bisa bilang hutangnya sangat konservatif dan sangat kuat. Rasio Debt to Equity Ratio dari HMSP sendiri = Jumlah Liabilitas / Ekuitas = 8.333 / 34.175 = 0,24. Berarti hutang HMSP hanya 1/4 dari ekuitasnya. Selanjutnya Hutang jangka panjangnya pun cenderung sangat kecil dibandingkan dengan laba perusahaan, sehingga untuk analisa hutang, HMSP memiliki struktur permodalan yang sangat kuat.

PER, PEG, PBV, ROE dan DER

Nah mari kita lihat rasio-rasio keuangan dari HMSP sendiri:

  • HMSP – Price  per tanggal 6 April 2017 = 4000
    • PER : 36,27x
    • PEG : 17,18
    • PBV : 13,6
    • DER : 0,2
    • ROE : 37,4%
    • Instrinsic Value : 3900 -> Margin of Safety = 0%

 

Dari hasil analisa di atas kita bisa lihat bahwa HMSP adalah perusahaan mature yang memiliki struktur modal yang kuat (hutang kecil, ROE besar), sedangkan secara valuasi masih mahal dimana perusahaan ini memiliki PER dan PBV yang tinggi. Apabila saya dihadapkan pada situasi seperti ini saya akan wait and see terlebih dahulu, menunggu terjadinya koreksi harga. Warren Buffett sendiri pernah berbicara bahwa jika dia berinvestasi di perusahaan yang memiliki MoS ≥ 50% maka risiko kita sangat sekali dalam investasi tersebut.

Sepertinya sangat sulit jika kita harus memantau pergerakan harga seluruh perusahaan di BEI. Saya pribadi menyarankan, sebaiknya teman-teman investor memiliki daftar watchlist perusahaan-perusahaan yang menurut kita memiliki fundamental yang baik supaya analisa kita bisa lebih terfokus. Saya juga memiliki daftar 50 watchlist yang saya pantau terus pergerakan harganya. Fungsinya adalah apabila sewaktu-waktu ada koreksi harga, saya tidak ketinggalan informasi. Seperti kisah Lo Kheng Hong yang membeli saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI) ketika harganya terkoreksi banyak. Dalam investasinya beliau berhasil mendapatkan keuntungan sebesar 12.500% (dua belas ribu lima ratus persen) dalam jangka waktu 6 tahun.

 

Oke Oce, sepertinya sekian artikel tentang Stock Analysis kali ini. Semoga ilmu yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk teman-teman! Have a nice day :).

 

Sebenarnya saya ingin membandingkan dengan kompetitor sejenis yaitu perusahaan GGRM, tetapi kita akan bahas tentang Industri Analysis di artikel saya nanti. Untuk teman-teman yang belum memahami rasio PBV, ROE, dan Intrinsic Value tenang saja, karena akan saya bahas 1-1 di next artikel Fundamental Analysis.

Tagged

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →