Stock Analysis

Intanwijaya International (INCI) – One of The Largest Formaldehyde Producers

 

Profil Perusahaan

Halo guys! kali ini saya ingin membahas sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia khusunya formalin. Perusahaan tersebut adalah Intanwijaya International (INCI) yang berdiri 1982, dan menjadi salah satu perusahaan terbuka pada tanggal 24 July 1990. Berikut adalah kinerja harga saham (dalam Market Capitalization) INCI vs IHSG:

Market Cap. July 1990 January 2018 CAGR
INCI 3,3 76 11,85%
IHSG 291,46 6870,6 11,95%

Apabila kita bandingkan INCI dan IHSG, pertumbuhan INCI kalah tipis dengan pertumbuhan IHSG. Tetapi apabila teman-teman membandingkan kinerja INCI dengan imbal hasil deposito ataupun obligasi negara, tentu INCI menjanjikan imbal hasil yang lebih menarik.

Produk utama INCI sendiri adalah formaldehyde and formaldehyde resin (perekat kayu). Formalin sendiri adalah bahan baku yang cukup sering dalam kebutuhan sehari-hari seperti untuk konstruksi (bahan perekat kayu lapis, tripleks), desinfektan (pembersihan dari bakteri dan kuman) pada peralatan rumah sakit, pengawetan mayat di rumah sakit dan pengawetan sel organisme (tumbuhan & hewan) dan lain-lain. Untuk produk unggulan INCI sendiri teman-teman bisa melihatnya di website https://www.intanwijaya.com/ atau https://www.youtube.com/watch?v=kK73eSHJvw0.

 

Analisa Fundamental Perusahaan

berikut adalah Kinerja Keuangan INCI Q3 Annualized *in billion

Nama Emiten Kode Industri Price Market Cap. N.P.M PER PEG PBV ROE DER Value MoS Type Div.
Intan Wijaya Internasional INCI Sub Kimia 418 76 6% 5,0 0,4 0,3 6% 0,1 441 6% 3rd 1%

INCI merupakan perusahaan lapis tiga yang kurang liquid dimana Market Cap. INCI sendiri hanya sebesar 76 Miliar. As a value investor, of course the next question we ask is “how about the performance and valuation for this company?” Untuk kinerja INCI sendiri perusahaan ini bisa dibilang sangat konservatif dalam mengelola hutangnya (DER = 0,1) dan memiliki imbal hasil yang lumayan (ROE = 6%).

Untuk valuasi saya bisa bilang bahwa INCI adalah perusahaan yang undervalue, terlihat dimana PER = 5, PEG = 0,4 dan PBV = 0,3x. Menurut saya sendiri perusahaan yang memiliki PER 1 digit bisa di bilang murah asalkan memiliki prospek jangka panjang yang bagus. PEG < 1 berarti perusahaan bertumbuh dan murah. PBV yang hanya sebesar 0,3x adalah salah satu kriteria utama guru Warren Buffett, yaitu Benjamin Graham dalam membeli saham.

Berikut adalah tren penjualan dan laba bersih INCI 2014-2016:

http://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201705/e6267295d2_801bf9b6fe.pdf

Apabila teman-teman cermat melihat, INCI pada tahun 2015-2016 membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 28,03%. Tetapi di tahun 2016 tersebut laba bersih perseroan turun sebanyak -43,32% dibandingkan tahun 2015. Salah satu alasannya adalah fluktuasi rupiah terhadap dollar sangat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan INCI. Semakin tinggi apresiasi dollar terhadap rupiah membuat perusahaan INCI diuntungkan, hal ini disebabkan penjualan, kas dan deposito perusahaan banyak yang dalam bentuk USD. Kita tahu bahwa pada tahun 2016 kurs mata uang USD sebesar Rp. 13.436,- lebih rendah dibandingkan 2015 yang sekitar Rp. 13.795,-.

 

Target Perusahaan di Tahun 2017

Di tahun 2016 bisa di bilang perusahaan ini terlalu optimis dalam menetapkan target perseroan. Alhasil INCI tidak dapat memenuhi target penjualan dan laba bersih perusahaan, dimana target penjualan INCI pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 264 Miliar (pertumbuhan sales sebesar 93% YoY) dengan laba bersih sebesar Rp. 19 Miliar. Sedangkan realisasi perusahaan hanya Rp. 175 Miliar atau 76% dari target perseroan dan Laba bersih yang diperoleh hanya sebesar Rp. 9,98 Miliar atau 52,6% dari yang ditargetkan. Walaupun target meleset perusahaan tetap memiliki penjualan yang bertumbuh dari tahun 2015 ke 2016 sebesar 24,17%. Bagaimana dengan tahun 2017?

Di tahun 2017 perusahaan menargetkan penjualan sebesar Rp. 231 Miliar dengan laba bersih sekitar Rp. 17 Miliar. So far, hingga kuartal III total penjualan perusahaan adalah Rp. 189 Miliar dengan laba bersih Rp. 11,4 Miliar yang apabila kita setahunkan menjadi Rp. 252 Miliar dengan laba bersih 15,3 Miliar. Saya sendiri cukup optimis INCI bisa memenuhi target penjualannya di tahun 2017, karena biasanya penjualan di kuartal IV adalah yang terbesar dibandingkan kuartal lainnya. Lalu bagaimana laba bersihnya? well, i’m not really sure karena USD/IDR di 3 bulan terakhir ini cukup fluktuatif, sempat tinggi karena sentimen tax cuts donald trump dan fed rate tetapi setelah itu rupiah terus menguat terhadap dollar karena sentimen credit rating Indonesia yang membaik.

Jadi menarik untuk dilihat apakah laporan keuangan tahun 2017 yang rilis kira-kira akhir bulan depan, apakah perusahaan dapat memenuhi target laba bersihnya.. hehehe.. So mungkin pertanyaan terakhir dari teman-teman, apakah layak untuk mengoleksi saham INCI di harga sekarang? Yes and No. Jawabannya adalah disesuaikan dengan kondisi kita, terutama kondisi keuangan, kondisi psikologis dan kesabaran kita. Karena INCI sendiri adalah perusahaan third liner yang sangat ringan dan kurang liquid. Saya bisa bilang bahwa saham ini sangat renyah untuk digoreng, sehingga fluktuasinya bisa diam dalam waktu yang lama dan menjadi extremely volatile sewaktu-waktu. But in the end as a value investor, I believe that sooner or later the price will reflect its value.

 

Terima kasih banyak untuk teman-teman yang telah membaca artikel di atas, untuk teman-teman yang bertanya dimana saya mendapatkan data-data di atas berikut adalah tools yang saya gunakan dalam menganalisa sebuah perusahaan/saham: Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Materi Public Expose dan Hasil Tanya Jawab Pubex yang bisa didapatkan di www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. Sekian artikel yang saya tulis, semoga bisa membantu teman-teman dalam menganalisa perusahaan lebih dalam. Adios ! Goodluck and Happy Investing Guys ! 🙂

 

“Look for small companies that are already profitable and have proven that their concept can be replicated. Be suspicious of companies with growth rates of 50 to 100 percent a year.” – Peter Lynch

Tagged

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →

2 thoughts on “Intanwijaya International (INCI) – One of The Largest Formaldehyde Producers

  1. ulasannya bagus sekali gan .. btw .. ane baru pemula dalam dunia saham gan .. any rekomend untuk ane ??

Comments are closed.