Life as a Value Investor

Invaluable Insight – Berkshire Hathaway Annual Meeting 2021

1 Mei 2021, perusahaan milik Warren Buffett, yakni Berkshire Hathaway mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Los Angeles, California. Yeap, berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Buffett kembali ditemani oleh partnernya, yaitu Charlie Munger. Thus, bagi seorang Value Investor, RUPST Berkshire merupakan acara yang sangat kita tunggu-tunggu. Karena baik Buffett maupun Munger, selalu memberikan invaluable insight dari pengetahuan serta pengalaman berinvestasi yang mereka peroleh selama ini kepada seluruh shareholders-nya, dengan bahasa yang sederhana.

Dari berbagai macam pembahasan (ekonomi, bitcoin, SPAC, dan sebagainya) yang berlangsung lebih dari 5 jam pada RUPST tersebut, tentunya banyak sekali ‘tambang emas’ yang bisa kita gali dari apa yang mereka sampaikan. Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas tiga hal, yang membuat penulis sangat berkesan ketika menonton acara tersebut. Dan mudah-mudahan apa yang disampaikan, bermanfaat juga kepada teman-teman pembaca. So Yeap, mari kita mulai:

Pertanyaan 1

Pertanyaan: Warren dan Charlie, Anda pernah menyampaikan di salah satu laporan tahunan kepada shareholders. Investasi yang baik berasal dari perusahaan yang memerlukan aset seminimal mungkin, untuk menghasilkan margin keuntungan setinggi-tingginya. Dan pada saat ini, perusahaan dengan kriteria demikian, adalah perusahaan-perusahaan di industri teknologi. Bagaimana tanggapan Anda?

Jawaban: Seketika itu, Buffett langsung menjawabnya. Di mana beliau menyampaikan bahwa apa yang pernah disampaikan itu benar adanya. Sebagai contoh, perusahaan Apple memiliki aset dalam bentuk property, plant and equipment sebesar $37 miliar, sedangkan Berkshire Hathaway memiliki aset sekitar $170 miliar. Namun demikian, laba Apple dengan aset yang lebih sedikit, jauh lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh Berkshire. Ini menandakan Apple perusahaan yang luar biasa, karena mereka tidak memerlukan banyak aset untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Return on Capital See’s Candy. Source: https://www.berkshirehathaway.com/letters/2007ltr.pdf

Buffett juga mengambil contoh perusahaan favoritnya, yaitu See’s Candy yang tidak memerlukan banyak modal dalam menjalankan bisnisnya, cukup beberapa pabrik, sedikit persediaan, serta piutang yang sangat minim. And yeap, kelebihan keuntungannya bisa digunakan oleh Berkshire, untuk diinvestasikan ke aset produktif lainnya yang lebih efektif, dan kita terus mencari perusahaan-perusahaan seperti ini setiap waktu. Dan sebelum pertanyaannya ditutup, Buffett menambahkan bahwa “That’s what capitalism is about, people getting a Return on Capital (ROC). If you look at the return on most American businesses on net tangible assets, it’s a lot higher than 9.3%“.

Komentar: Apa yang disampaikan Buffett pada bagian akhir, merupakan esensi utama dari berinvestasi, yakni mendapatkan imbal hasil yang setinggi-tingginya. Dan kunci sukses mempraktikannya, kita perlu menerapkan sebuah konsep yang bernama opportunity cost, yakni filter untuk memilih investasi-investasi yang memberikan imbal hasil terbaik. Seperti contoh di atas, Buffett mengatakan bahwa rata-rata ROC perusahaan di Amerika, sekitar 9,3%. Alhasil, seorang investor yang bijak, hanya akan berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memiliki ROC > 9,3%.

Well, pengaplikasian ROC tidak hanya berlaku di saham, namun di berbagai macam instrumen investasi. Misalkan perusahaan A hanya menghasilkan ROC 6%. Nah, daripada kita berinvestasi di perusahaan tersebut, uang yang teman-teman miliki akan lebih efektif apabila diinvestasikan di surat hutang negara (FR) dengan imbal hasil 8%, yang mana risikonya pun jauh lebih rendah. Sehingga dalam menanamkan konsep opportunity cost, kita harus membuka wawasan dari berbagai macam instrumen investasi, serta terus meningkatkan pengetahuan bisnis, sehingga opsi pilihan yang tersedia dapat kita manfaatkan sebaik mungkin.

Pertanyaan 2

Pertanyaan: Pertanyaan ini ditujukan untuk Ajit Jain (Vice Chairman of Berkshire’s insurance operations). Apabila Anda ditawari oleh Elon Musk untuk membuat polis asuransi untuk SpaceX, khususnya terkait roket penerbangan ke Mars, apakah Anda tertarik?

Jawaban: Ajit menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat simpel: “No, Thank you I’ll Pass.” Dan kemudian setelah dipotong oleh Buffett, beliau menyampaikan bahwa kekurangnyamanannya dikarenakan Elon Musk yang menjadi lawannya.

Komentar: Yang menarik perhatian penulis adalah, Buffett yang ikut menjawab pertanyaan tersebut. Di mana beliau menyampaikan bahwa berbeda dengan Ajit, hal tersebut akan dipertimbangkannya, tergantung premi yang berani dibayarkan oleh SpaceX. Dalam hal ini penulis teringat salah satu bankir kawakan, Pak Budi Gunadi Sadikin, yang menyampaikan bahwa seorang risk management (orang yang menentukan lolos atau tidaknya kredit yang akan disalurkan bank) yang hanya bisa mengatakan Tidak (No), semua orang juga bisa melakukan hal tersebut. Namun, seorang risk manager yang berkompeten, akan menjawab Bisa, tetapi.. (Yes, but..) dengan kondisi/syarat A, B, C dan seterusnya. Dan hal yang cukup menggelitik adalah, pada akhir kalimatnya Buffett juga menambahkan, bahwa besar kecil premi yang dibayarkan, akan sangat berbeda jika Elon berada di dalam roket penerbangan tersebut atau tidak. Atau istilah yang sering digunakan Buffett adalah getting skin in the game/eat your own cooking.

Ketika artikel ini ditulis, hampir seluruh kekayaan Buffett yang sebesar $100 miliar, berasal dari kepemilikannya di Berkshire. Alhasil, keuntungan atau kerugian yang diperoleh Berkshire akan sangat bergantung terhadap kekayaan Buffett. Thus, hal ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan teman-teman, jika seandainya ada pemilik/manajemen kunci perusahaan menambah atau mengurangi kepemilikan sahamnya. And yeap, sebetulnya tidak hanya di saham secara khusus saja, kita juga bisa melihat kompetensi seseorang di bidang tertentu melalui hal ini. Misalnya, apabila teman-teman pernah mendengar seorang yang mengatakan ahli berinvestasi saham, namun ternyata ketika diwawancara oleh salah satu media, porsi investasi sahamnya sangat kecil dibandingkan aset yang dimilikinya. Tentunya hal ini menjadi tanda tanya besar, terhadap kemampuan orang tersebut.

Pertanyaan 3

Cuplikan Video Rekaman Berkshire Hathaway Annual Meeting 2021. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gx-OzwHpM9k

Pertanyaan: seorang shareholders menanyakan, bagaimana seandainya rencana Buffett mendonasikan 99,7% kekayaannya untuk filantropi, ternyata terkendala pajak. Dan alih-alih, uangnya malah akan diambil oleh negara (dalam hal ini Amerika Serikat)?

Jawaban: Tentunya saya (Buffett) sangat berharap jika memungkinkan seluruh dana amal yang dijanjikan, dapat digunakan oleh orang-orang yang berkompeten (Bill and Melinda Gates Foundation, merupakan penerima terbesar amal tersebut), sehingga akan lebih efektif untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. Dibandingkan diambil pemerintah, yang dananya akan digunakan untuk mengurangi hutang negara. Namun pada akhirnya, meskipun pemerintah memutuskan demikian, so what?

Komentar: Pemahaman penulis dari kata-kata yang disampaikan Buffett adalah, apabila seandainya dana yang seharusnya disumbangkan untuk tujuan kemanusiaan, memang harus diambil oleh pemerintah. Hal ini tidak akan mempermasalahkan Buffett, karena toh pemerintah juga akan berusaha yang terbaik untuk mengalokasikan dananya untuk kepentingan warga negaranya. Dan ini memberikan kesan yang sangat berarti untuk penulis, terutama di usia mereka yang sudah bonus kemana-mana (Buffett, 90 tahun & Munger, 97 tahun), mereka memiliki kesederhanaan dan kelegawaan terhadap hal-hal duniawi yang dimilikinya.

Okey, sekian artikel kali ini. Mudah-mudahan teman pembaca mendapatkan pandangan atau wawasan yang bermanfaat dari tulisan di atas. Thus, tiga insight di atas hanyalah sebagian kecil dari wisdoms & knowledge, yang bisa teman-teman peroleh dengan menonton video RUPST Berkshire secara lengkap, sehingga saya tetap menyarankan untuk menonton langsung rekaman videonya di Youtube (tidak harus sekaligus, melainkan bisa nyicil, katakanlah sehari 15 menit sudah cukup). Well, akhir kata seperti biasa, Good Luck and Happy Investing Guys!

I read a lot, I read annual reports, business publications. I could do it in a way less time, but I enjoy it, so I make it last. It’s the most boring job than anybody watching it, but I’m in love with it.” – Warren Buffett

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →