Life as a Value Investor

Investasi Saham

 

Dalam artikel penulis yang pertama, saya ingin menjelaskan terlebih dahulu tentang pengalaman saya pribadi dalam berinvestasi saham dan juga ingin memperkenalkan ilmu ini untuk orang-orang yang tertarik dalam bidang saham dan ingin mulai belajar dan berinvestasi saham. So here we go!

Saya mulai berinvestasi saham (saya selalu ngomong investasi saham, ga pernah ngomong main saham) pada tahun 2015 awal. Nah saya ingin mengucapkan terima kasih terlebih dahulu untuk pacar saya yang selalu support saya dalam usaha saya Dea Bunawan (kalo ga ada dia saya ga bakal kepikiran buat nulis artikel), thank you de :).

Lanjut cerita, saya masih ingat betul ketika belajar pertama kali saya langsung tertarik dengan dunia saham, apalagi setelah belajar tentang konsep bunga berbunga, wah bisa menjadi orang yang ultra-kaya! Hahaha. Ketika saya belajar saya langsung take action untuk membuka rekening saham di sekuritas asap!, udah cinta saham padahal baru belajar sehari? Mungkin kalo para senior saham bilang saya masih kroco, atau apapun itu dan saya mengakui hal tersebut toh saya belom ngerti bener cara analisa saham, rasio, grafik, portofolio, money management, psikologi dan lain-lainnya yang akan kita bahas lebih spesifik satu per satu di artikel-artikel selanjutnya. Saya pribadi bisa bilang saya orang yang cukup nekat dan kurang sabaran.

To be honest, saya rugi lumayan besar waktu itu karena pada tahun 2015 awal IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) lagi tinggi-tingginya dan ada koreksi besar-besaran dengan berita devaluasi yuan dan pesimisme investor yang bikin saya cukup rugi banyak waktu itu. Pusing banget kalo saya inget waktu dulu, udah ngomong ke keluarga dengan yakin, “investasi saham itu untung pah!” Eh, ternyata malah buntung. Tapi saya tetap bersyukur apapun yang terjadi, life with no regrets! Saya pernah berhenti berinvestasi saham untuk beberapa saat, hingga satu waktu saya berkomitmen untuk belajar serius dengan membeli semua buku tentang Warren Buffett (gurunya guru) dan fundamental analisis, juga ikut seminar dan mati-matian analisis saham setiap hari. Walau rugi, walau capek analisis, bikin mata pusing saya tetap memiliki passion yang tinggi di saham.  Makin saya belajar, saya semakin ngerti kalo misanya investasi saham ya ngga selalu menguntungkan dalam jangka pendek, pasti akan adanya yang namanya kerugian. Tetapi untuk jangka panjang saya yakin potensi saham ini sangat menjanjikan di bandingkan instrumen investasi lainnya.

So far, hinggai artikel ini ditulis portofolio saya cukup baik dan pasti akan semakin baik kedepannya (saya sangat yakin). Nah pesan yang saya ingin sampaikan disini adalah untuk berinvestasi saham kita perlu memahami betul instrumen ini, ada pepatah bilang tau sedikit-sedikit lebih berbahaya dari pada tidak tau sama sekali.. kalo ga tau pasti ga akan coba-coba kan? Tapi kalo tau dikit liat untung pasti ngebet (padahal masih krocolatos). Sebelum berinvestasi saham sebaiknya berinvestasi di leher ke atas dulu, yaitu investasi otak (yang tidak akan ada ruginya) dengan membaca buku, seminar, belajar dari orang yang sudah sukses. Sepertinya, Sekian artikel pertama saya, so sorry kalo bahasanya masih ada yang kurang enak toh baru pertama kali harap dimaklumi, semoga pembaca suka dengan tulisan dari artikel ini dan terinspirasi. Thank you and have a nice day!.

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →

1 thought on “Investasi Saham

Comments are closed.