Stock Analysis

Bank Bukopin (BBKP) – Facing Financial Storms

Story About Bukopin

Hello guys! Kali ini saya ingin coba menganalisa sebuah perusahaan perbankan yang menurut saya undervalue, yaitu Bank Bukopin (BBKP). Hingga hari ini ada 2 berita utama penting mengenai bank milik Bosowa Grup ini, yang pertama adalah pengunduran Direktur Utama yaitu Bapak Glen Glenardi digantikan oleh Bapak Eko Rachmansyah yang sebelumnya menjabat direktur keuangan dan perencanaan Bank Bukopin. Menurut analisa saya hal ini ‘mungkin’ disebabkan karena penurunan kinerja BBKP. Dimana hal tersebut terlihat pada NPL gross BBKP yang sudah sangat tinggi sebesar 4,87%, serta tidak tercapainya target laba bersih perusahaan di tahun ini.

Berita kedua adalah Bukopin akan melakukan right issue sebanyak 30% dari jumlah saham beredar saat ini, atau sekitar 2,7 miliar lembar saham baru. Hal yang menarik dari right issue ini adalah adanya berita bahwa BNI (Bank Negara Indonesia) tertarik untuk mengambil alih Bank Bukopin. Pada saat ini komposisi pemegang saham bukopin adalah 40,48% Publik, 30% Bosowa Grup, 18,09% Pelindo dan 11,43% milik NKRI. Sehingga apabila BNI mengambil alih saham miliki Bosowa Grup, maka pemerintah akan menjadi pengendali utama Bank Bukopin.

Nah terlepas dari 2 pemberitaan di atas, saya ingin mencoba menganalisa apakah layak mengoleksi saham BBKP pada saat ini? Mari kita bandingkan BBKP dengan kompetitor sejenisnya.

 

BBKP Vs Peers

Based on Financial Report Q3 2017

Teman-teman bisa memperhatikan peers bank bukopin yang pada saat ini berada di bank buku III (Modal Inti 5 – 30 Triliun) dari nomor 6 hingga 15.

Berdasarkan analisa tabel yang saya buat harus saya akui bahwa saham BBKP adalah perusahaan yang paling undervalue dibandingkan kompetitornya, hal ini terlihat dari PER dan PBV perusahaan yang hanya sebesar 6,5 dan 0,6. Oke, saya rasa semuanya setuju bahwa BBKP murah, tapi bagaimana dengan kinerja keuangannya? Saya bisa bilang bahwa BBKP memiliki kinerja yang paling buruk dibandingkan kompetitornya, hal ini terlihat dari:

  1. Capital Adequacy Ratio / Rasio Kecukupan Modal sebesar 15,7%, terendah dibandingkan kompetitornya. Hal ini yang menyebabkan Bukopin berencana untuk melakukan right issue di awal tahun 2018. (CARR yang disarankan adalah > 15%).
  2. Loan to Deposit Ratio sebesar 78,7% juga kurang optimal. Dimana hal ini menunjukan bahwa bank ini kurang efektif mengatur floatnya. (LDR yang disarankan adalah 85-92%).
  3. Net Interest Margin hanya sebesar 2,7%, dimana NIM tersebut adalah yang terkecil dibandingkan kompetitornya. (NIM semakin tinggi, semakin bagus).
  4. Non Performing Loan Gross sudah sangat tinggi, yaitu sebesar 4,9%. (NPL semakin rendah, semakin bagus).

Oke, apakah BBKP termasuk kategori saham ‘cigarbutt‘? yang menurut Warren Buffett adalah perusahaan yang memiliki nilai bisnis yang unstable atau cenderung menurun, tetapi harga sahamnya pada saat ini sudah sangat murah sehingga bisa menghasilkan ‘one-time return‘ karena adanya gap antara harga dan nilai. Saya pribadi kurang setuju apabila mengkategorikan saham BBKP sebagai ‘cigarbutt‘. Let’s take a look to company itself:

 

Company Analysis BBKP

Laporan Tahunan BBKP 2016

Sebenarnya BBKP adalah perusahaan yang bertumbuh dengan cukup baik, dari tabel di atas kita bisa melihat Aset, Kredit, Saving, dan Ekuitas yang bertumbuh dalam 5 tahun terakhir. Laba Bersih BBKP juga cenderung bertumbuh dari tahun ketahun, dimana di samping itu ROE BBKP juga cukup stabil di atas 10%.

Yang kedua berdasarkan analisa saya, PBV BBKP sudah murah yaitu sebesar 0,6 dibandingkan kompetitornya dan juga sudah sangat murah dibandingkan PBV histori dari BBKP itu sendiri, mari kita lihat gambar berikut:

Nah, berdasarkan analisa PBVBD BBKP. Saat ini perusahaan memiliki PBV yang sudah sangat rendah berdasarkan historinya, dimana PBVnya berada di -2 SD.

Yang ketiga, BBKP adalah perusahaan yang konsisten membagikan dividend setiap tahunnya (dividend player).

www.e-bursa.com

Gambar di atas adalah bukti bahwa BBKP adalah perusahaan dividend player, yang ‘biasanya’ dividen yieldnya berada di kisaran 5%. Which is cukup tinggi dibandingkan rata-rata dividend yield perusahaan di BEI. Selanjutnya bagaimana dengan target perusahaan di tahun 2018?

 

Company Target 2018

Di tahun 2018 manajemen Bukopin menargetkan pertumbuhan laba tahun 2018 hingga 10%-15% dari target pertumbuhan kredit sebesar 5%-10%. Yang tidak kalah penting BBKP juga menargetkan adanya penurunan NPL perusahaan ke bawah 3,5% di akhir tahun 2018. Dimana target ini sebenarnya adalah target perusahaan di tahun 2017.

Menurut pandangan saya pribadi, BBKP saat ini sedang gencar melakukan corporate action seperti menerbitkan obligasi, right issue, restrukturisasi management dan kebijakan-kebijakan lainnya mengenai kredit Bank Bukopin guna mencapai targetnya di tahun 2018 nanti. So, sepertinya tahun ini saham BBKP akan cukup ‘seru’ dan layak untuk dicermati.

In the end saya tidak menyarankan teman-teman untuk membeli atau menjual saham BBKP, karena 2 alasan:

  1. Saham yang salah harga, bisa semakin salah harga sebelum menjadi benarbased on historical harga BBKP sulit untuk naik. Jika kita membeli saham BBKP pada awal tahun 2011 – sekarang (7 tahun), kita hanya akan mendapatkan capital gain 0-5%.
  2. Tingkat kesabaran seorang investor berbeda-beda. Apabila teman-teman tidak siap untuk menunggu dalam jangka waktu yang lama, saya tidak menyarankan saham BBKP. Tetapi sebenarnya apabila teman-teman membeli dan hold juga tidak ada ruginya karena BBKP sendiri rajin membagikan dividend, dengan div. yield sekitar 5% (not bad right?).

 

Sekian artikel yang saya tulis ini, semoga teman-teman mendapatkan ilmu yang bermanfaat setelah membaca analisa saya, hehehe.. 🙂 Tunggu artikel saya selanjutnya mengenai Margin of Safety – The Core of Value Investing. Saya juga sedang mencoba untuk membuat calculator intrinsic seluruh perusahaan di BEI pada website saya nanti (semoga lancar dan cepat selesai).

 

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih banyak untuk teman-teman yang telah membaca artikel di atas. Untuk teman-teman yang bertanya dimana saya mendapatkan data-data di atas, berikut adalah tools yang saya gunakan dalam menganalisa sebuah perusahaan/saham: Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Materi Public Expose dan Hasil Tanya Jawab Pubex yang bisa didapatkan di www.idx.co.id dan berita media khusunya koran. Sekian artikel yang saya tulis, semoga bisa membantu teman-teman dalam menganalisa perusahaan lebih dalam. Adios ! Goodluck and Happy Investing Guys ! ?

 

“The best thing that happens to us is when a great company gets into temporary trouble…We want to buy them when they’re on the operating table.” – Warren Buffett

Tagged ,

About Zomi Wijaya

Fundamentalist, Value Investor
View all posts by Zomi Wijaya →

1 thought on “Bank Bukopin (BBKP) – Facing Financial Storms

Comments are closed.